Proyek Seni
Pada aktivitas kerja proyek, siswa diminta berkolaborasi menghasilkan karya seni non konvensional, dengan memanfaatkan unsur rupa, gerak, bunyi, lakon, atau unsur lain dalam kombinasi baru untuk menghasilkan seni yang sifatnya eksperimental. Tegasnya ketika karya seni disajikan kepada publik eksistensinya bukan karya seni rupa, bukan karya musik, bukan karya tari, dan bukan pula karya teater, melainkan karya “seni multimedia” atau “seni alternatif” yang mengekspresikan tema terpilih yang ditentukan bersama guru.
Dalam aktivitas pembelajaran berbasis proyek yang mementingkan kerjasama ini (Made Wena, 2011), harus ada gagasan seni sebagai tantangan kreatif yang memerlukan pengintegrasian elemen seni (rupa, musik, tari, teater, atau ditambah unsur lain) untuk merealisasikan gagasan menjadi seni yang kreatif dan inovatif (pendekatan prinsip estetika modernisme) atau seni yang berpihak pada teori pluralisme seni (pendekatan prinsip estetika kontemporer), bila seni bersifat eklektik, parodi, pastiche, ironi, kebermainan, dan merayakan budaya permukaan tanpa peduli pada kedalaman (maka pendekatannya adalah prinsip estetika posmodern).
Secara ringkas tugas proyek seni dimulai dari penetapan:
- Konsep seni (sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, prinsip estetik). Selanjutnya gagasan seni berupa kesepakatan siswa dan guru, sebagai hasil diskusi kelas untuk proyek seni yang akan dikerjakan bersama-sama. (Tim Kerja 1)
- Tujuan seni ditetapkan agar semua siswa memiliki persepsi yang sama memahami untuk apa seni diciptakan. Misalnya hubungan manusia dengan kepercayaan (religius) hubungan manusia dengan alam (keindahan alam, go green, bencana alam, perusakan hutan, dan lain-lain). Hubungan manusia dengan sesama, misalnya hak asasi manusia, kesenjangan sosial, ketidakadilan, korupsi dan lain-lain, tatkala seni membela kepentingan sosial. (Tim Kerja 2)
- Fungsi seni dapat sangat luas, namun jika disederhanakan (dalam kerja kolaboratif ini) seni bagi kreator (siswa) adalah media ekspresi, sedangkan bagi apresiator (publik seni) adalah sarana mendapatkan pengalaman estetis dan pengalaman menghayati nilai-nilai seni. (Tim Kerja 3)
- Media seni menggunakan unsur rupa, bunyi, peran, gerak, ruang, lokasi, alam, atau unsur yang dipilih dan ditentukan berdasarkan kepentingannya untuk merealisasikan gagasan seni. (Tim Kerja 4)
- Teknik artistik adalah keterampilan dan langkah-langkah prosedural mengerjakan bahan baku atau media seni, dari awal sampai menjadi karya proyek yang menghasilkan seni alternatif. (Tim Kerja 5)
- Proses kreasi meliputi tahap persiapan, tahap pengendapan, tahap elaborasi, dan tahap penciptaan. Seluruh siswa bekerja sama untuk mewujudkan proyek seni seoptimal mungkin.
- Proses penilaian karya seni multimedia atau seni alternatif dengan sendirinya membutuhkan pendekatan lain, artinya karya seni alternatif tidak dapat dinilai dengan kriteria seni konvensional.
Di bawah ini disajikan pedoman pendekatan saintifik dalam penciptaan karya kolaboratif proyek seni.
1. ►Mengamati ◄
- Mengamati beberapa hasil karya kolaboratif yang telah ada (recorded) melalui media film, video, atau seni kolaboratif secara langsung (live).
- Mengamati proses pembuatan karya kolaboratif dari berbagai sumber, seperti internet, media massa, jurnal seni, buku, guru, seniman, dan lain-lain.
2. ►Menanyakan ◄
a. Menanyakan: “Apakah konsep karya kolaboratif ini”?
b. Menanyakan: “Bagaimankah langkah-langkah merancang Suatu karya kolaboratif”?
c. Menanyakan tujuan penciptaan karya kolaboratif.
d. Menanyakan fungsi penciptaan karya kolaboratif.
e. Menanyakan media penciptaan karya kolaboratif.
f. Menanyakan teknik artistik penciptaan karya kolaboratif.
g. Bagaimanakah proses kreasi yang sesuai untuk menggarap media guna merealisasikan gagasan seni?
3. ►Mencoba◄
a. Membuat alternatif konsep seni.
b. Merumuskan tujuan penciptaan karya kolaboratif.
c. Merumuskan fungsi penciptaan karya kolaboratif.
d. Merumuskan media penciptaan karya kolaboratif.
e. Merumuskan teknik artistik penciptaan karya kolaboratif.
f. Mengumpulkan informasi tentang perkembangan penciptaan karya kolaboratif.
g. Mengumpulkan informasi tentang langkah-langkah merancang karya seni kolaboratif.
h. Memodifikasi karya kolaboratif/alternatif dengan beragam media.
i. Memodifikasi karya kolaboratif/alternatif dengan beragamteknik.
j. Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur dan tata cara
penyelenggaraan seni kolaboratif/alternatif.
k. Menentukan konsep seni karya kolaboratif/alternatif yang akan diselenggarakan.
4. ►Menalar◄
-
Menetapkan media (seni rupa, musik, tari, dan teater) untuk merealisasikan tujuan, fungsi, dan proses kreatif seni kolaboratif yang akan diciptakan.
-
Menetapkan teknik artistik yg sesuai dan mengolah media untuk merealisasikan konsep seni kolaboratif yang akan diselenggarakan.
-
Menetapkan proses kreasi yang sesuai untuk mewujudkan karya kolaboratif yang akan diselenggarakan.
5. ►Menyajikan◄
-
Tim Kerja 1 mempresentasikan konsep karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
-
Tim Kerja 2 mempresentasikan tujuan karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
-
Tim Kerja 3 mempresentasikan fungsi karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
-
Tim Kerja 4 mempresentasikan media karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
-
Tim Kerja 5 mempresentasikan teknik artistik karya kolaboratif yang akan diselenggarakan.
-
Tim Kerja kolaboratif membuat tulisan tentang rancangan seni alternatif yang akan diselenggarakan.
-
Tim Kerja kolaboratif mempresentasikan naskah karya alternatif yang akan diselenggarakan.
-
Menampilkan hasil karya kolaboratif, yakni seni alternatif di lingkungan sekolah atau lokasi lain yang representatif.
- Mengamati beberapa hasil karya kolaboratif yang telah ada (recorded) melalui media film, video, atau seni kolaboratif secara langsung (live).
- Mengamati proses pembuatan karya kolaboratif dari berbagai sumber, seperti internet, media massa, jurnal seni, buku, guru, seniman, dan lain-lain.
2. ►Menanyakan ◄
a. Menanyakan: “Apakah konsep karya kolaboratif ini”?
b. Menanyakan: “Bagaimankah langkah-langkah merancang Suatu karya kolaboratif”?
c. Menanyakan tujuan penciptaan karya kolaboratif.
d. Menanyakan fungsi penciptaan karya kolaboratif.
e. Menanyakan media penciptaan karya kolaboratif.
f. Menanyakan teknik artistik penciptaan karya kolaboratif.
g. Bagaimanakah proses kreasi yang sesuai untuk menggarap media guna merealisasikan gagasan seni?
a. Membuat alternatif konsep seni.
b. Merumuskan tujuan penciptaan karya kolaboratif.
c. Merumuskan fungsi penciptaan karya kolaboratif.
d. Merumuskan media penciptaan karya kolaboratif.
e. Merumuskan teknik artistik penciptaan karya kolaboratif.
f. Mengumpulkan informasi tentang perkembangan penciptaan karya kolaboratif.
g. Mengumpulkan informasi tentang langkah-langkah merancang karya seni kolaboratif.
h. Memodifikasi karya kolaboratif/alternatif dengan beragam media.
i. Memodifikasi karya kolaboratif/alternatif dengan beragamteknik.
j. Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur dan tata cara
penyelenggaraan seni kolaboratif/alternatif.
k. Menentukan konsep seni karya kolaboratif/alternatif yang akan diselenggarakan.
- Menetapkan media (seni rupa, musik, tari, dan teater) untuk merealisasikan tujuan, fungsi, dan proses kreatif seni kolaboratif yang akan diciptakan.
- Menetapkan teknik artistik yg sesuai dan mengolah media untuk merealisasikan konsep seni kolaboratif yang akan diselenggarakan.
- Menetapkan proses kreasi yang sesuai untuk mewujudkan karya kolaboratif yang akan diselenggarakan.
- Tim Kerja 1 mempresentasikan konsep karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
- Tim Kerja 2 mempresentasikan tujuan karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
- Tim Kerja 3 mempresentasikan fungsi karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
- Tim Kerja 4 mempresentasikan media karya kolaboratif yang akan diselenggarakan
- Tim Kerja 5 mempresentasikan teknik artistik karya kolaboratif yang akan diselenggarakan.
- Tim Kerja kolaboratif membuat tulisan tentang rancangan seni alternatif yang akan diselenggarakan.
- Tim Kerja kolaboratif mempresentasikan naskah karya alternatif yang akan diselenggarakan.
- Menampilkan hasil karya kolaboratif, yakni seni alternatif di lingkungan sekolah atau lokasi lain yang representatif.